HIRI DAN OTTAPPA

Yang dimaksud dengan Hiri adalah :
Perasaan malu, sikap batin yang merasa malu bila melakukan kesalahan atau kejahatan.
Ottappa artinya :
Enggan berbuat salah atau jahat, sikap batin yang merasa enggan atau takut akan akibat perbuatan salah maupun jahat baik melalui pikiran, kata-kata, maupun perbuatan badan jasmani.

Hiri dan Ottappa selain sebagai pelindung dunia ( Lokapala ) juga dapat menunjang dalam pelaksanaan Sīla atau Moralitas.

Sang Buddha bersabda :
"Ada dua hal yang jelas, Oh Bhikkhu, untuk melindungi dunia : Hiri dan Ottappa ( malu dan takut ).
Bila kedua hal ini tidak menjadi pelindung dunia maka seseorang tidak menghargai ibunya, tidak menghargai bibinya, tidak menghargai kakak iparnya, tidak menghargai istri gurunya....."
(Anguttara Nikaya II.7)

"Ketidaktahuan akan mendahului dan membawa pada hal-hal yang tidak bermanfaat,
sedangkan pikiran tidak tahu malu dan tidak takut untuk bertindak salah akan mengikutinya.
Alam kehidupan apapun yang tidak menyenangkan,
Di dunia ini dan di dunia sana,
Semuanya berakar pada ketidaktahuan,
Yang dibangun oleh nafsu keinginan dan keserakahan.
Karena orang yang memiliki nafsu keinginan jahat,
Tidak punya malu dan tidak punya rasa hormat,
Dari situlah kejahatan mengalir keluar,
Dan dia pergi menuju keadaan sengsara."
(Itivuttaka 40)

Demikianlah sabda Sang Bhagavâ yang disampaikan Para Arahat.
Demikianlah yang telah saya dengar :
"Para bhikkhu, ada dua hal yang membawa kedamaian di dunia.
Apakah dua hal tersebut ?
Malu dan takut berbuat salah.

Para bhikkhu, jika dua hal ini tidak ada di dunia maka tidak ada perbedaan antara ibu dengan saudara ibu dan istri dari saudara laki-laki ibu, antara istri guru seseorang dan yang dipuja manusia; tetapi dunia akan penuh dengan perzinahan seperti kambing, domba, hewan ternak, babi, anjing, dan serigala.
Tetapi para bhikkhu, karena dua hal yang mengatur di dunia ini maka ada perbedaan yang jelas."

Itulah arti dari apa yang disabdakan Sang Bhagavâ.
Itulah arti dari sabda-Nya ini :
Ia yang tidak mempunyai rasa malu dan rasa takut berbuat salah akan selalu berputar dalam kelahiran dan kematian.
Tetapi ia yang tahu malu dan takut berbuat salah dengan patuh menjalani kehidupan Brâhmanâ, orang-orang ini akan segera mengakhiri rantai Punabbhava.
Demikianlah arti sabda Sang Bhagavâ yang saya dengar.
(Itivuttaka 42)

=====================================

Hiri dan Ottappa disebut juga Dhamma Pelindung Dunia ( Lokapala ).

Hiri dan Ottappa termasuk dalam Tujuh Kekayaan Ariya atau 7 kekuatan Dhamma, yaitu ( Anguttara Nikaya IV.51 ) :
1. SADDHA.
Memiliki keyakinan.
2. SILA.
Menjaga ucapan dan perbuatan.
3. HIRI.
Batin yang malu melakukan kejahatan.
4. OTTAPPA.
Merasa takut dan mengerikan akibat perbuatan jahat.
5. BAHUSACCA.
Mendengarkan Dhamma dan memahami kegunaannya.
6. CAGA.
Melepaskan, meninggalkan, dan membagi-bagikan barang-barang kepada orang-orang yang membutuhkan.
7. PANNA.
Mengetahui yang berguna dan yang tidak berguna ( bijaksana ).

Tujuh kekuatan Dhamma ( Bala Tujuh ) yaitu :
1. SADDHA-BALA.
Kekuatan dari keyakinan.
2. VIRIYA-BALA.
Kekuatan dari semangat ( usaha ).
3. HIRI-BALA.
Kekuatan dari malu, malu berbuat salah ( jahat ).
4. OTTAPPA-BALA.
Kekuatan dari takut, takut berbuat salah ( jahat ).
5. SATI-BALA.
Kekuatan dari perhatian.
6. SAMADHI-BALA.
Kekuatan dari konsentrasi.
7. PANNA-BALA.
Kekuatan dari kebijaksanaan.

Ketujuh kekuatan Dhamma di atas adalah bersifat batin yang akan menimbulkan kata-kata dan perbuatan baik atau akan mencegah kata-kata dan perbuatan jahat.

=====================================

Contoh memiliki Hiri dan Ottappa dalam menunjang pelaksanaan sila :

A. Memiliki perasaan malu berbuat jahat ( Hiri ).
1. Karena merasa malu bila kelak disebut sebagai seorang yang kejam, akan berusaha menghindari pembunuhan dan penganiayaan.
2. Karena malu kelak dijauhi oleh teman-teman dalam pergaulan, akan berusaha menghindari pencurian.
3. Karena malu bila kelak dipergunjingkan orang-orang, kita menghindari perbuatan asusila.
4. Karena malu bila kelak kata-kata kita tidak didengar orang lagi, kita menghindari kata-kata dusta.
5. Karena malu bila kelak kita dikategorikan pemabuk, kita menghindari alkohol dan minuman atau makanan yang memabukkan.

B. Memiliki perasaan takut akibat perbuatan jahat ( Ottappa ).
1. Karena takut kelak akan lahir di Neraka, sakit-sakitan, atau berusia pendek, kita menghindari pembunuhan dan penganiayaan.
2. Karena takut masuk penjara, kita menghindari pencurian.
3. Karena takut mendapat banyak musuh, kita menghindari perbuatan asusila.
4. Karena takut dicontoh anak-anak, kita menghindari kata-kata dusta.
5. Karena takut wataknya dicela orang, kita menghindari alkohol dan minuman atau makanan yang memabukan.

=====================================

Dengan berupaya memahami serta mempraktekkan Dhamma seperti yang telah diuraikan di atas, maka perasaan malu untuk berbuat buruk ( Hiri ) dan takut akan akibat perbuatan buruk ( Ottappa ) tersebut akan muncul dan berkembang dalam diri kita.

Maka seseorang yang memiliki Hiri akan berpikir, “ Hanya orang-orang “bodoh” yang tidak memiliki rasa malu untuk berbuat jahat”.
Maka oleh karena itu ia akan menghindari pandangan yang salah dan melakukan perbuatan baik.

Dengan Hiri, seseorang bercermin pada kehormatan dirinya, kelahirannya, gurunya, pendidikannya, atau masyarakat di lingkungannya.
Apabila seseorang memiliki Hiri, maka dirinya sendirilah yang paling tepat menjadi guru dan pengawasan yang terbaik.

Ottappa yang berarti memiliki rasa takut untuk berbuat jahat lebih yang bersumber dari luar diri kita dan lebih dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
Jika Hiri terbentuk oleh rasa malu, tetapi Ottappa dibentuk oleh rasa takut.

Ottappa ditandai dengan adanya kemampuan mengenal bahaya dan takut melakukan kesalahan.
Sumber eksternal dari Ottappa pandangan dan ide-ide bahwa sesuatu yang “berkuasa” akan mempersalahkanya, maka ia menghindari perbuatan yang salah.

Dengan Ottappa, seseorang takut pada dirinya sendiri, takut dipersalahkan orang-orang, dll.
Apabila seseorang lebih sensitif terhadap Ottappa, maka sebaiknya mengikuti bimbingan dan peraturan seseorang ataupun dari suatu ajaran yang lebih baik yang yang diyakininya.

Hiri-Ottappa disebut juga Dhamma Pelindung Dunia ( Lokapaladhamma ).
Jika setiap orang di dunia ini selalu mengembangkan rasa Hiri dan Ottappa maka tidak akan ada tindakan yang membuat kerugian bagi orang lain karena merasa malu untuk berbuat hal yang tidak baik dan takut akan akibat dari perbuatannya.

Oleh : Nancy Stevanie
September 2021
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~