10 PERTANYAAN SAMANERA SOPAKA 2

Selanjutnya dg melemahkan nafsu indera dan keinginan jahat, ia menjadi seorg Sakadagami (ia yg kembali sekali), di mana ia hanya akan terlahir kembali di alam manusia sekali lagi utk kemudian mencapai Nibbana. Melenyapkan sepenuhnya nafsu indera dan keinginan jahat, ia menjadi seorg Anagami (ia yg tak akan kembali), di mana ia tdk akan terlahir kembali di alam manusia maupun surga, melainkan alam kediaman murni (suddhavasa) utk mencapai Nibbana di sana.

Akhirnya, dg melenyapkan kemelekatan pd alam bentuk, kemelekatan pd alam tak berbentuk, kesombongan, kemalasan, dan ketidaktahuan, ia mencapai tingkat kesucian tertinggi, Arahat, yg setara dg seorang Buddha di mana sebab kelahiran kembali telah diputuskan dan Nibbana telah tercapai dalam kehidupan ini juga. Seorg Arahat memiliki 8 kualitas dari sang jalan, lengkap dg pengetahuan dan kebebasan sejati (akan dibahas pd bgn 10), tetapi bg seorg Arahat tdk ada lagi yg harus dikembangkan krn tujuan pengembangan sang jalan telah tercapai.

Demikianlah Jalan Mulia Berunsur Delapan ini dpt membawa seseorg pd tujuan akhir, kebahagiaan spiritual tertinggi, bahkan dlm kehidupan ini juga.

"Di antara semua jalan, Jalan Mulia Berunsur Delapan adalah yg terbaik. Di antara semua kebenaran, Empat Kebenaran Mulia adalah yg terbaik. Di antara semua keadaan, keadaan tanpa nafsu (Nibbana) adalah yg terbaik. Di antara semua makhluk, orang yg telah melihat adalah yg terbaik.

Inilah satu-satunya jalan, tiada jalan lain yg dpt membawa pd kemurnian pandangan. Ikutilah jalan ini, yg dpt mengalahkan mara (godaan).

Dg mengikuti jalan ini, engkau dpt mengakhiri penderitaan. Dan jalan ini pula yg Ku-tunjukkan setelah Aku mengetahui bagaimana cara mencabut duri-duri (kekotoran batin)." (Dhammapada syair 273-275)

9. Apakah yg sembilan itu? Sembilan tempat kediaman makhluk

Sembilan tempat kediaman makhluk (sattavasa) adalah pengelompokan alam kehidupan berdasarkan keadaan jasmani dan persepsi (batin) makhluk2 yg ada di dlmnya. Disebutkan dlm Sattavasa Sutta, Anguttara Nikaya, ttg tempat kediaman makhluk ini sbb:

"Para bhikkhu, terdapat 9 tempat kediaman makhluk. Apakah kesembilan tempat kediaman makhluk tsb?
(1) Terdapat makhluk2 yg berbeda dlm jasmani dan berbeda dlm persepsi, seperti manusia, beberapa dewa, dan beberapa makhluk di alam menderita.
(2) Terdapat makhluk2 yg berbeda dlm jasmani dan sama dlm persepsi, seperti para dewa pengikut Brahma [yg terlahir di sana krn telah mencapai jhana I dlm meditasi].
(3) Terdapat makhluk2 yg sama dlm jasmani dan berbeda dlm persepsi, seperti para dewa Abhassara [para dewa yg bercahaya, yg terlahir di sana krn telah mencapai jhana II].
(4) Terdapat makhluk2 yg sama dlm jasmani dan sama dlm persepsi, seperti para dewa Subhakinha [para dewa yg bercahaya cemerlang, yg terlahir di sana krn telah mencapai jhana III]
(5) Terdapat makhluk2 yg tanpa persepsi dan perasaan, seperti makhluk Asannasatta [makhluk tanpa persepsi, yg terlahir di sana krn telah mencapai jhana IV dengan berpikir bhw persepsi/pemikiran adl tidak bermanfaat].
(6) Terdapat makhluk2 yg telah melampaui sepenuhnya semua persepsi materi, dg melenyapkan persepsi reaksi indria dan dg tanpa-perhatian thd persepsi yg beraneka ragam, berpikir: "Ruang adalah tanpa batas", mereka telah mencapai alam Ruang Tanpa Batas [ini adalah alam bg mereka yg telah mencapai arupa jhana I].
(7) Terdapat makhluk2 yg dg melampaui alam ruang tanpa batas, berpikir: "Kesadaran adalah tanpa batas", telah mencapai alam kesadaran tanpa batas [ini adalah alam bg mereka yg telah mencapai arupa jhana II].
(8) Terdapat makhluk2 yg dg melampaui alam kesadaran tanpa batas, berpikir: "Tidak ada apa pun", telah mencapai alam kekosongan [inilah alam bg mereka yg telah mencapai arupa jhana III].
(9) Terdapat makhluk2 yg dg melampaui alam Kekosongan, telah mencapai alam tanpa persepsi juga bukan tanpa persepsi [inilah alam bg mereka yg telah mencapai arupa jhana IV]."

Alam kehidupan no. 1-4 ditempati oleh para makhluk yg memiliki jasmani dan batin, alam kehidupan no. 5 ditempati oleh makhluk tanpa persepsi dan perasaan, alam kehidupan sisanya ditempati oleh para makhluk yang tidak memiliki jasmani (arupaloka).

Kesembilan tempat kediaman makhluk ini masih berada dlm lingkaran samsara, oleh sebab itu bukan tujuan akhir dlm ajaran Buddha. Setelah memahami adanya kesembilan tempat kediaman makhluk ini, asal-mulanya dan lenyapnya, keindahan dan bahayanya, serta pembebasan darinya, seseorg seharusnya tidak mencari kesenangan di dalamnya dan membebaskan diri darinya. Inilah yg disebut seseorg yg terbebaskan oleh kebijaksanaan (panna-vimutti) [Mahanidana Sutta, Digha Nikaya 15].

10. Apakah yg sepuluh itu? Ia yg dianugerahi dg 10 atribut disebut Arahat.

Mereka yg telah mengembangkan dan menyempurnakan Jalan Mulia Berunsur Delapan (lihat bagian 8) akan memiliki 10 kualitas yg sempurna, yaitu 8 kualitas dari Jalan Mulia Berunsur Delapan serta pengetahuan benar/sejati dan kebebasan (pembebasan) benar/sejati yg muncul krn pengembangan jalan mulia tsb.

Dalam Dutiya Asekha Sutta, Anguttara Nikaya 10.112, disebutkan sbb:

"Para bhikkhu, sepuluh hal ini merupakan faktor-faktor dari seorang yang sempurna, yang telah pergi melampaui latihan (asekha). Apakah sepuluh hal itu? Pandangan benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan benar, pencaharian benar, upaya benar, perhatian benar, konsentrasi benar, pengetahuan benar dan kebebasan benar dari seorang yang sempurna, yang telah pergi melampaui latihan."

Dalam Samyutta Nikaya 45.26 Sang Buddha berkata:

"Apakah, para bhikkhu, orang mulia (ariya) itu? Di sini seseorang dengan pandangan benar, ... [dst s/d] konsentrasi benar. Ini disebut orang mulia."

"Dan apakah, para bhikkhu, orang yang lebih baik daripada orang mulia itu? Di sini seseorang dengan pandangan benar, ... [dst s/d] konsentrasi benar, pengetahuan benar, kebebasan benar. Ini disebut orang yang lebih baik daripada orang mulia."

Mereka yg sedang mengembangkan 8 faktor sang jalan disebut sbg seorg yg sedang berlatih (sekha) dan oleh sebab dapat disebut jg sbg seorang yang mulia; mereka adalah mereka yg telah mencapai kesucian Sotapanna s/d Anagami. Mereka yg telah menyempurnakan sang jalan disebut sbg seorg yg tidak perlu berlatih lagi (asekha) dan oleh sebab itu memiliki 10 kualitas seorg yg melampaui latihan sehingga disebut jg sbg seorg yg lebih baik daripada orang mulia. Kesepuluh kualitas inilah yg dimiliki seorang Arahat.

Sepuluh kualitas ini dijelaskan dlm Mahacattarisaka Sutta, Majjhima Nikaya 117, sbb:

"Pada seorg yg memiliki pandangan benar, muncul pikiran benar; pada seorg yg memiliki pikiran benar, muncul ucapan benar; pada seorg yg memiliki ucapan benar, muncul perbuatan benar; pada seorg yg memiliki perbuatan benar, muncul penghidupan benar; pd seorg yg memiliki penghidupan benar, muncul usaha benar; pada seorg yg memiliki usaha benar, muncul perhatian benar; pada seorg yg memiliki perhatian benar, muncul konsentrasi benar; pada seorg yg memiliki konsentrasi benar, muncul pengetahuan benar; pada seorg yg memiliki pengetahuan benar, muncul pembebasan benar. Demikianlah, para bhikkhu, jalan dari siswa yg dalam latihan lebih tinggi memiliki delapan faktor, [tetapi] Arahat memiliki sepuluh faktor."

Pengetahuan benar (samma-nana) adalah melihat segala sesuatu sebagaimana adanya melalui pengalaman langsung, bukan semata-mata pengetahuan teoritis. Melalui pengetahuan benar, tercapailah pembebasan dari samsara, yaitu Nibbana, inilah pembebasan/kebebasan benar (samma-vimutti). Dua faktor terakhir ini termasuk kelompok kebijaksanaan (panna) dlm Jalan Mulia Berunsur Delapan. Dengan memiliki 10 faktor ini, seorg Arahat tidak perlu lagi berlatih demi kemajuan spiritualnya krn ia mengetahui: "Kelahiran telah berakhir, kehidupan suci telah dijalani, apa yang harus dilakukan telah dilakukan, tidak ada lagi yang lebih jauh di sini."

Namun demikian bukan berarti seorg Arahat tidak melakukan apa2 demi kesejahteraan makhluk lain. Ia dapat mengajarkan org lain bagaimana memperoleh pencapaian spiritual yg sama; ia jg dapat melakukan tugas/aktivitas sosial utk membantu sesama, seperti Bhikkhu Sariputta, siswa utama Sang Buddha yg terunggul dlm kebijaksanaan, yg pagi2 sekali sebelum pergi pindapatta memeriksa kebersihan dan kerapian lingkungan vihara, membersihkan/merapikannya jika tidak bersih/rapi, lalu pergi ke tempat penampungan org2 sakit utk menyapa mereka dan menanyakan keperluan mereka. Jika ada org sakit yg membutuhkan obat, ia bersama2 dg beberapa samanera akan berusaha mencarikannya, baik dg pindapatta ataupun pergi ke tempat tertentu. Oleh sebab itu, Bhikkkhu Sariputta disebut seorg penolong dlm hal materi (amisanuggaha) dan dlm hal Dhamma (Dhammanuggaha).

Penutup

Demikianlah sepuluh pertanyaan samanera ini mencakup keseluruhan ajaran Buddha dari yg paling sederhana sampai yg tertinggi. Beberapa harus diketahui dan dipahami sebagaimana adanya (pertanyaan no. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9), beberapa harus dijalankan dan dipraktekkan dlm kehidupan sehari2 (pertanyaan no. 7 & 8), satu mencakup keseluruhan yg lainnya (pertanyaan no. 4), dan yg terakhir (pertanyaan no. 10) akan tercapai seiring dg praktek tersebut. Dengan memandang diri kita sbg seorg samanera (secara harfiah berarti "pemula"), walau bukan samanera sungguhan, sudah sepatutnya kita sbg umat Buddha mengetahui, memahami, menjalankan, mempraktekkan, dan merealisasikan ajaran Buddha ini dlm kehidupan kita.