3 TAHAP PELAKSANAAN DHAMMA

Pelaksanaan Dhamma.
Ada 3 bagian atau tahapan Pelaksanaan Dhamma, yaitu :
1. Pariyati Dhamma
2. Patipatti Dhamma
3. Pativedha Dhamma

1. Pariyati Dhamma : Dengan melaksanakan Dhamma dengan cara belajar dengan tekun Dhamma - Vinaya, misal belajar secara teori baik dr buku (sutta, gatha dll), mendengarkan ceramah dhamma, diskusi dhamma dll

2. Patipatti Dhamma : Dengan melaksanakan Dhamma -Vinaya dalam kehidupan sehari hari, misal semangat dlm mengokohkan keyakinan, menjalankan sila, murah hari, berbuat baik dll.

3. Pativedha Dhamma : Dengan Penembusan, yaitu menganalisa kejadian kejadian hidup, melalui Meditasi Vipassana Bhavana sehingga mencapai Kebebasan Mutlak ( Nibbana)

Jika kita ingin sepenuhnya mampu mengerti Dhamma, sehingga pada akhirnya bisa mencapai kebebasan mutlak (merealisasi Nibbana/Nirvana), ketiga cara di atas harus ’diborong’ semuanya, harus dilakukan semuanya secara lengkap.

Mempelajari Dhamma secara teori (Pariyatti) adalah yang paling mudah.
Saat ini tersedia banyak alternatif untuk mempelajari teori Dhamma :
*Mendengarkan Dhammadesana di vihara / cetiya,
*membaca buku/majalah / tabloid Dhamma,
*mendengarkan kaset/cd/vcd Dhamma,
*berdiskusi Dhamma, dan lain-lain.

Mempraktekkan Dhamma dalam kehidupan sehari-hari (Patipatti) adalah tantangan yang lebih berat.
Sebagaimana halnya kebanyakan manusia, berbagai pemahaman, pengertian, dan pikiran yang baik-baik hanya bersemayam dalam kepala kita. Paling jauh sampai ucapan. Berbagai teori Dhamma yang kita ketahui, lebih banyak dipendam daripada dipraktekkan melalui perbuatan badan jasmani sehari-hari. Begitu banyak maaf dan pembenaran diberikan kepada diri untuk tidak mempraktekkan Dhamma.

Untuk bisa rutin bermeditasi lebih berat lagi. Walaupun meditasi diagul-agulkan sebagai ciri khas Buddhisme, semangat untuk menjadikan meditasi sebagai kebiasaan hidup sehari-hari seorang Buddhis, masih seperti ’pungguk merindukan bulan’. Masih jauh realita dari harapan.

Patipatti dan Pativedha Dhamma seiring sejalan dengan isi Dhammapada syair 183 yang dikenal secara luas, yaitu :
*jangan berbuat jahat + *perbanyak perbuatan baik (= Patipatti Dhamma), dan
*sucikan pikiran (Pativedha Dhamma). Inilah Ajaran dari setiap Buddha.

Berarti, jika kita melakukan ketiga cara mengerti Dhamma (Pariyatti, Patipatti dan Pativedha) berarti kita sudah melakukan Ajaran dari setiap Buddha, baik yang pernah ada di masa lalu maupun yang akan ada di waktu mendatang.

( Vijja Dhamma 36 )