5 CARA MELENYAPKAN KEKESALAN BATIN
(1) Ia harus mengembangkan cinta-kasih terhadap orang yang kepadanya ia merasa kesal
(2) Ia harus mengembangkan belas-kasihan terhadap orang yang kepadanya ia merasa kesal
(3) Ia harus mengembangkan keseimbangan terhadap orang yang kepadanya ia merasa kesal
(4) Ia harus mengabaikan orang yang kepadanya ia merasa kesal dan tidak memperhatikannya
(5) Ia harus menerapkan gagasan kepemilikan kamma pada orang yang kepadanya ia merasa kesal, sebagai berikut: ‘Yang Mulia ini adalah pemilik kammanya, pewaris kammanya; ia memiliki kamma sebagai asal-mulanya, kamma sebagai sanak-saudaranya, kamma sebagai pelindungnya; ia akan menjadi pewaris kamma apa pun yang ia lakukan, baik atau buruk.’
(AN 5.161)
(2) Ia harus mengembangkan belas-kasihan terhadap orang yang kepadanya ia merasa kesal
(3) Ia harus mengembangkan keseimbangan terhadap orang yang kepadanya ia merasa kesal
(4) Ia harus mengabaikan orang yang kepadanya ia merasa kesal dan tidak memperhatikannya
(5) Ia harus menerapkan gagasan kepemilikan kamma pada orang yang kepadanya ia merasa kesal, sebagai berikut: ‘Yang Mulia ini adalah pemilik kammanya, pewaris kammanya; ia memiliki kamma sebagai asal-mulanya, kamma sebagai sanak-saudaranya, kamma sebagai pelindungnya; ia akan menjadi pewaris kamma apa pun yang ia lakukan, baik atau buruk.’
(AN 5.161)