3 TANDA MENJELANG KEMATIAN

1. Gati nimitta
2. Kamma nimitta
3. Asanna kamma

Gati nimitta adalah bayangan tempat kelahiran yang akan di alami setelah meninggal dunia ini

Kamma nimitta adalah bayangan perbuatan yang pernah dilakukan dalam kehidupan ini

Asanna kamma adalah perbuatan terakhir yang dilakukan lewat pikiran

"BATIN PADA SAAT KEMATIAN"

3 Akar perbuatan jahat
1. LOBHA
terlahir di alam setan/peta dan
raksasa/asurakaya
2. DOSA
terlahir di alam neraka
3. MOHA
terlahir di alam binatang

31 Alam Kehidupan
4 Alam Kemerosotan (apâyabhûmi)
1 Alam Manusia (manussabhûmi)
6 Alam Dewa (devabhûmi)
16 Alam Brahma Berbentuk (rûpabhûmi)
4 Alam Brahma Nirbentuk (arûpabhûmi).

APÂYABHÛMI (4)
1. Alam Neraka (Niraya),
2. Binatang (Tiracchâna),
3. Setan (Peta),
4. Iblis (Asurakâya).
MANUSSABHÛMI (1)
DEVABHÛMI (6)
1. Câtu-mahârâjikâ,
2. Tâvatimsa,
3. Yâmâ,
4. Tusita,
5. Nimmânaratî,
6. Para-nimmitavasavattî.
RÛPABHÛMI (16)
Paöhama (3)
1. Pârisajjâ
2. Purohitâ
3. Mahâbrahmâ
Dutiya (3)
1. Parittâbhâ
2. Appamâóâ
3. Âbhassarâ
Tatiya (3)
1. Parittasubhâ
2. Appamâóasubhâ
3. Subhakióhâ
Catuttha (2)
1. Vehapphalâ
2. Asaññasatta
Suddhâvâsa (5)
1. Avihâ
2. Atappâ
3. Sudassâ
4. Sudassî
5. Akanitthâ
ARÛPABHÛMI (4)
1. Âkâsânañcâyatanabhûmi
2. Viññânañcâyatanabhûmi
3. Âkiñcaññâyatanabhûmi
4. Nevasaññânasaññâyatanabhûmi

Menurut ajaran Buddha ada 4 penyebab kematian:
1. Habisnya usia/masa hidup (ayukkhaya)
2. Habisnya tenaga karma atau akibat perbuatan penyebab kelahiran serta perbuatan pendukung (kammakkhaya)
3. Habisnya usia sekaligus akibat perbuatan (ubhayakkhaya)
4. Kecelakaan, bencana atau malapetaka (upacchedaka)

1. Kematian yang disebabkan oleh habisnya usia kehidupan manusia.

Hal ini diibaratkan sebagai sebuah pelita yang padam karena sumbunya telah terbakar habis.
Usia kehidupan manusia berkisar antara 10 - 100.000 tahun.
Saat Buddha Gautama hidup (sekitar 2.600-an tahun yang lalu) usia kehidupan manusia adalah 100 tahun dan semakin menurun dengan berjalannya waktu.

2. Kematian yang disebabkan oleh habisnya kekuatan karma yang menopang kehidupannya saat ini.

Hal ini diibaratkan sebagai sebuah pelita yang padam karena minyak bakarnya telah habis meskipun sumbunya masih ada.
Kematian seseorang ini terjadi sebelum habisnya usia kehidupan manusia pada saat itu.
Contohnya : orang yang mati karena sakit, orang yang mati mendadak, dll.

3. Kematian yang disebabkan oleh habisnya usia kehidupan manusia dan kekuatan karma yang menopang kehidupannya secara bersamaan.

Hal ini diibaratkan sebagai pelita yang padam karena habisnya sumbu dan minyak bakarnya secara berbarengan.

4. Kematian yang disebabkan oleh musibah yang tiba-tiba dan tak terduga.

Hal ini diibaratkan sebagai padamnya pelita karena tertiup oleh angin.
Contohnya : orang yang mati karena kecelakaan, bencana alam, dll.

Di dalam Sigalovada sutta tertera: “Dengan 5 cara seorang anak memperlakukan orang tuanya sebagai arah timur:

1. Aku akan merawat (menyokong) mereka.
2. Aku akan melakukan tugas-tugas kewajibanku terhadap mereka.
3. Aku akan menjaga baik-baik garis keturunan dan tradisi keluarga.
4. Aku akan membuat diriku pantas untuk menerima warisan.
5. Aku akan mengurus persembahyangan kepada sanak keluargaku yang telah meninggal dunia.” (Digha Nikaya 111, 189).

4 lapangan yang utama untuk menanam jasa kebajikan :
1. para Buddha
2. para Arahat
3. ibu
4. ayah.
(Anguttara Nikaya11,4)

Buddha mengatakan ada 5 hal yang harus sering direnungkan oleh siapapun :
1. aku akan mengalami penuaan, aku belum terbebas dari usia tua
2. aku akan mengalami sakit, aku belum terbebas dari penyakit
3. aku akan mengalami kematian, aku belum terbebas dari kematian
4. aku adalah hasil dari perbuatan-perbuatanku, perbuatan adalah sumber, asal muasal dan landasan
5. Perbuatan apapun yang kulakukan, baik ataupun buruk, itulah yang akan aku warisi”.
(Anguttara Nikaya III, 71)

Ketika manusia telah meninggal, terdapat 7 jalan yang dituju,yaitu :

Jalan pertama
Lahir menjadi makhluk neraka(Dengan kekuatan kebencian (dosa))

Jalan ke 2
Lahir menjadi peta,asurakaya
Dengan kekuatan keserakahan (lobha)

Jalan ke 3
Lahir menjadi binatang
Dengan kekuatan kebodohan batin (moha)

Jalan ke 4
Kembali lahir jadi manusia
Dengan kekuatan menjalankan pancasila (5 sila Buddhis)

Jalan ke 5
Menuju alam surga
Dengan kekuatan Hiri dan ottapa.

Jalan ke 6
Menuju alam Brahma
Dengan Kekuatan dari Meditasi ketenangan (samatha Bhavana)

Jalan ke 7
Menuju Nibbana
Dengan Kekuatan dari Meditasi pandangan tentang
(Vipassana Bhavana)

Orang yang telah meninggal,lalu terlahir di alam bahagia (sugati)-menjadi dewa, Brahma;jumlahnya bagaikan jumlah tanduk dikepala Seekor sapi

SedAngkan yang terlahir di alam menyedihkan (dugati) menjadi makhluk neraka,peta,asura,binatang; jumlahnya bagaikan jumlah bulu yg ada ditubuh seekor sapi.

Oleh karena itu:

Jangan lah berbuat jahat
Tambahlah kebajikan
Sucikan hati dan pikiran

Dengan merenung kan 8 hal

LAHIR
TUA
SAKIT
MENINGGAL
LAHIR DI ALAM RENDAH ITU DUKKHA
MASA DEPAN ITU DUKKHA
MASA LALU ITU DUKKHA
MENCARI NAFKAH ITU DUKKHA