cerpen fiksi

Dunia Supranatural
Nirmala, Cantika, dan Gempita sedang mengunjungi kantor pos di wilayah Pondok Makmur dekat rumah mereka untuk menjalankan tugas dari sekolah yaitu mewawancarai kegiatan para pegawai dan kepala kantor serta kondisi ruangan dan lingkungan. Mereka berbagi tugas. Nirmala bertugas mrngecek seluruh kondisi ruangan dan lingkungan di kantor pos, Cantika bertugas mewawancarai salah satu pegawai kantor pos, dan Gempita bertugas mewawancarai kepala kantor pos ini.

Saat kulewati koridor di belakang kantor, tiba-tiba salah satu gambar bangunan jatuh dan terinjak kakiku. Bumi seperti bergerak dan Nirmala terseret ke dalam bangunan megah yang belum pernah ia kenal. Bangunan itu terus bergetar.

Nirmala mendengar ada yang meneriakinya, ‘Kak, tolong kami’. Tampak sekumpulan anak seragam putih biru berkeliaran. ‘Apa yang terjadi?’ pikir Nirmala. Beberapa anak seragam putih biru itu menghampiriku dan berkata “Kak, tolong kami! Sekolah ini terus bergetar! Kami takut. Kami ingin keluar dari gedung ini, tapi tidak bisa. Ikut kami ya?” ucap salah satu dari mereka. “E-eh?” tiba-tiba tanganku ditarik dengan kuatnya oleh beberapa anak tadi. Aku pun dibawa ke ruang kelas yang sudah terbelah menjadi dua oleh gempa bumi.

‘Aneh. Kenapa mereka membawaku ke sini? Padahal di sini tidak ada jalan keluar. Apa yang akan mereka lakukan padaku?’ pikir Nirmala. Mereka saling berbisik-bisik. Nirmala mengkonsentrasikan pendengarannya kuat-kuat untuk menguping pembicaraan mereka. Rupanya Nirmala ingin dibuang ke lubang yang ada di kelas tersebut. “Lepaskan aku! Aku tahu kalian akan menjatuhkanku ke dalam lubang itu. Lepas!” teriak Nirmala sambil berusaha melepaskan tangannya dari cengkeraman mereka. “Ayo kak! Ikut kami! Kami tidak akan menjatuhkan kakak!” jawab mereka. “Tidak! Lepaskan aku!” “AAA!” salah satu dari mereka jatuh ke dalam lubang itu sebarengan dengan lepasnya tangan Nirmala. Kemudian Nirmala langsung berlari menjauh dari mereka.
“KAKAK!” teriak mereka yang langsung mengejar Nirmala dan seketika berubah menjadi serigala. “WAAA!” jerit Nirmala. ‘Hosh.. Hosh..’ deru nafasnya tak karuan. ‘Aku tak bisa terus berlari seperti ini. Aku akan kelelahan’ pikirnya. Nirmala melihat ada meja yang bertumpukan di hadapannya. Hup. Nirmala berhasil melompati meja tersebut.

DHUK. Mereka terpental begitu saja ketika ingin melompati meja tersebut, ternyata terlihat sebuah penghalang transparan yang menghalangi meja tersebut. Saat Nirmala ingin menuruni tangga, dia dikejutkan oleh wanita sebaya yang muncul di hadapannya. “WA! Kamu membuatku kaget! Siapa kamu? Bagaimana bisa kamu ada di sini?” tanya Nirmala. “Hai! Namaku Putri Effendy, panggil saja aku Putri. Aku wanita dari dunia ini, syukurlah kamu baik-baik saja. Kalau aku terlambat sedikit saja membuat penghalang itu, kamu bisa mati!” ucap syukur Putri. “Terima kasih Putri. Kamu baik!” ucap Nirmala. “Sama-sama. Aku dengar akan ada manusia pilihan dari dunia lain untuk mengalahkan sang penjahat, Wizard Tomertart. Dan siapa nama kamu? Apakah kamu berasal dari dunia lain?” “Namaku Nirmala Tiffany, panggil saja Nirmala. Ya, aku berasal dari dunia lain. Kenapa aku bisa ada di sini? Apakah aku manusia pilihan itu? Kenapa aku? Kenapa pula kau melindungiku?” “Tenang dulu. Biar aku jelaskan. Aku diutus oleh kerajaanku untuk melindungimu dan membantumu mengalahkan Wiz. Kamu hanya bisa berada di sini selama 6 jam. Jika selama 6 jam kamu tidak dapat mengalahkan Wiz, kamu akan mati. Tadi kamu dikejar oleh siluman serigala jika kamu dimakan olehnya, kamu pun akan mati. Untunglah aku sempat menghalangi serigala itu. Di dunia ini, terdapat dua kekuatan, yaitu penyembuh dan petarung. Aku diberi kekuatan petarung dalam bentuk elemen angin. Begitu.” jelas Putri.
“Hah? Mengapa aku yang jadi manusia pilihan itu? Aku hanya jago bela diri. Takkan mungkin aku mengalahkan Wiz. Tapi, kalau aku berada di sini kemungkinan aku memiliki kekuatan juga dong? Apa kekuatanku, Put?” Putri menggeleng. “Aku pun tak tau Nir. Normalnya sih, semua yang ada di sini memiliki kekuatan. Karena kamu merupakan manusia pilihan, bisa jadi kamu memiliki beberapa kekuatan elemen. Ataupun kamu bisa juga punya kedua kekuatan itu. Sudahlah, tidak usah terlalu dipikirkan. Pelan-pelan saja, nanti kamu juga bisa. Tenang, aku akan membantumu. Ayo! Kita harus cepat keluar dari gedung ini, sudah hampir runtuh.” ajak Putri. Nirmala dan Putri berlari menuju keluar gedung.

Ternyata gedung itu merupakan sebuah sekolah SMP Cahaya Pertiwi. Beberapa saat kemudian, gempa bumi pun berhenti. “Syukurlah gempa buminya sudah berhenti” ucap Nirmala lirih. Sekarang, suasana di sini mulai hening dan berubah. Angin mulai bertiup kencang, awan di langit terlihat sangat mendung, dan petir mulai menggelegar seperti tanda hujan akan turun. Bulu kuduk Nirmala berdiri. Dia merinding. Nirmala memeluk badannya karena suhu udara di luar tambah dingin. “Putri, apa yang terjadi? Kenapa hawa di sini semakin dingin ya?” “Entahlah, aku juga tidak tahu. Firasatku mengatakan sesuatu yang lebih buruk akan terjadi.” siasat Putri. “Aku akan mengecek keadaan sekitar dulu ya Nir? Kamu jangan ke mana-mana, kamu tunggu sini saja.” Nirmala mengangguk.

Saat Putri mulai pergi, tiba-tiba kepala Nirmala berat, pandangannya tak terarah serasa berputar-putar, dadanya sesak, deru nafasnya tak beraturan, matanya berkunang-kunang. ‘Kenapa kepalaku pusing begini?’ pikirnya. Pandangannya mulai kabur dan buram. BRUK. Badannya terhuyung jatuh ke bawah. Sebelum kehilangan kesadaran, Nirmala melihat sesosok manusia berjubah hitam yang tiba-tiba saja muncul di hadapannya. ‘Siapapun, tolong aku. Apakah aku akan mati di sini?’ “NIRMALA!” itulah kata terakhir yang Nirmala dengan dari Putri.
Aku pun jatuh pingsan.

1 jam kemudian
Mata Nirmala perlahan-lahan terbuka, jemarinya mulai bergerak, kesadarannya mulai kembali, Nirmala terbangun dari pingsan. “Aduuhh..” ringis Nirmala yang masih memegangi kepalanya yang masih sedikit pusing dan mulai bangun dalam posisi duduk. Pandangannya mulai jernih dan terlihat jelas. “Hah?” mata Nirmala terbelalak melihat kejadian tak terduga di hadapannya. Putri sedang mengeluarkan perisai angin dan menghindari serangan orang berjubah hitam tadi. “Putri! Hati-hati!” seru Nirmala. “Syukurlah kah sudah sadar Nirmala.” “Wahaha.. Mau sampai kapan kau akan menahan seranganku? Wah wah, ternyata putri tidur sudah bangun. Perkenalkan, aku sang penguasa dunia, Wizard Tomertart.” ucap Wiz dengan bangga. “Siapa kata kau penguasa dunia ini Wiz? Jangan mimpi! Kau takkan kubiarkan hidup! Kau akan mati!” ucap sinis Putri.

DHUAK. Putri melancarkan serangan kejutan berupa jarum-jarum angin ke Wiz, alhasil Wiz pun tertusuk oleh jarum-jarum itu. “AH! Sialan! Awas kau!” teriak Wiz. “Nirmala, bantu aku dengan bela dirimu itu agar kamu bisa kembali ke asalmu” bisik Putri ke Nirmala. Nirmala mengangguk. Putri dan Nirmala menyerang Wiz dari dua sisi. Namun mereka kalah cepat dengan Wiz, sehingga mereka hanya menghindar dari serangan Wiz. “Jangan remehkan lawanmu ini hanya dengan menghindar! Ayo serang aku!” Wiz tersenyum mengejek. Wiz melancarkan serangan yang lebih kuat lagi. Wiz menyerang ke sisi Nirmala dengan panah bertubi-tubi, Nirmala lengah dan tak dapat menghindar. “AAA!”/”NIRMALA!” teriak Nirmala dan Putri.

JLEB. Putri melindungi Nirmala dan alhasil Putri tertusuk panah Wiz yang besar di perutnya. “AAAHH!” jerit Putri meringis kesakitan. Putri jatuh tersungkur. Wiz tersenyum penuh kemenangan. “PUTRI!” jerit Nirmala. Nirmala menghampiri Putri dan mencabut panah tersebut dari perut Putri. “Wahahaha… Rasakan itu! Itulah akibatnya kalau kalian melawanku. Sekarang hanya tinggal kau yang belum kumusnahkan” ucap Wiz tersenyum penuh kemenangan. “Putri, jangan mati. Maafkan aku. Karena aku, kamu menjadi seperti ini. Putri! Jangan mati! PUTRI!!” teriak Nirmala histeris. Seketika timbullah sinar dari dalam tubuhku pindah ke tubuh Putri. Luka Putri langsung sembuh dan tidak meninggalkan bekas luka.

“Ternyata kau memiliki kekuatan penyembuh. Boleh juga. Begini saja. Akan kuberi kau kesempatan. Jika kalian ikut denganku dan tunduk padaku, aku jamin kalian akan bahagia. Jika kau menolak, maka aku tidak akan segan-segan membunuh kalian. Bagaimana?” tawaran Wiz. “Kutolak tawaranmu itu. Aku tak sudi jika aku harus tunduk kepadamu. Lebih baik aku mati daripada tunduk kepada kau, Wiz. Orang yang sudah melukai temanku, takkan kumaafkan!” ucap sinis Nirmala. “Ohh.. Begitu ya. Baiklah, jika itu maumu. Kau akan mati. Rasakan ini!” ucap Wiz. Wiz mengeluarkan kekuatan penuh elemen api. Nirmala menutup mata sambil melindungi tubuh Putri. ‘Jadi inilah akhir hidupku’.

Nirmala tidak merasa tubuhnya terkena kekuatan itu, maka ia perlahan-lahan membuka matanya seketika kekuatan itu ternyata tertangkis oleh perisai Nirmala. ‘Apa ini? Apakah ini kekuatan petarungku?’ pikir Nirmala. Di tubuh Nirmala terdapat sayap putih yang menutupinya dan perisai dari api hitam. “APA? Kekuatan legendaris di dunia ini, sayap putih dan api hitam jatuh kepadamu? Tidak mungkin!” jerit Wiz. “Jika kau ingin membunuhku, silahkan. Kita akan bertarung. Namun, jangan libatkan temanku! Aku akan membawanha ke tempat yang aman dulu. Setelah itu, kita akan bertarung? Gimana?” tantang Nirmala. “Baiklah. Cepat! Bawa temanmu pergi!” Nirmala menggendong Putri dan menyembunyikan di rempat yang aman kemudian krmbali ke tempat sebelumnya. “Baiklah. Akan kuhitung mundur. 3. 2. 1. HYAA!!” Nirmala dan Wiz bertarung sampai titik darah penghabisan.
Nirmala terbang dan menyerang Wiz dari udara dengan menggabungkan kedua kekuatannya. Whuushh… Kekuatannya tepat sasaran mengenai Wiz. “AAA!” Lama-lama Wiz pun hancur dan hilang. Nirmala langsung terbang menemui Putri.

“Nirmala!”/”Putri!” seru Putri dan Nirmala bersamaan. Mereka saling berpelukan. “Nirmala! Syukurlah kau selamat. Aku senang dapat melihatmu kembali. Aku yakin, kamu dapat mengalahkan Wiz dan kembali kesini. Terima kasih sudah menyembuhkan lukaku. Terima kasih sudah menyelamatkan duniaku” ucap Putri bahagia. “Terima kasih kembali. Terima kasih sudah melindungiku dan menyelamatkanku” balas Nirmala. “Iya. Tapii.. Berarti kita akan berpisah disini ya? Setelah mengalahkan Wiz, portal ke duniamu akan terbuka. Siluman serigala pun sudah hilang. Lihat jam raksasa itu! Sudah tinggal 1 jam lagi kamu di sini. Kita akan mengucapkan salam perpisahan.” ucap Putri murung. Nirmala mengeratkan pelukan mereka. Nirmala tak kuasa melepaskan kepergiannya dari dunia ini. Tangis mereka pun pecah.

Setelah beberapa menit, mereka pun melepas pelukannya dan menghentikan tangis mereka. “Bukankah aku manusia pilihan dari duniaku? Berarti aku bisa kembali lagi ke sini dong?” tanya Nirmala. Putri menggeleng. “Kamu hanya bisa ke sini sekali saja” tutur Putri. “Hmm.. Bukankah kita masih memiliki waktu 45 menit lagi? Aku punya permintaan terakhir. Bawalah aku mengelilingi duniamu. Aku ingin menghabiskan waktu terakhirku di sini denganmu.” pinta Nirmala. “Baiklah. Ayo!” ucap Putri penuh bahagia. Kami bersenang-senang mengelilingi dunia Putri selama 40 menit. Setelah itu mereka kembali ke ruang kelas tempat Nirmala ingin didorong. “Putri, sudah saatnya aku pergi. Terima kasih untuk segalanya. Walaupun hanya sebentar, terasa sangat menyenangkan.” ucap Nirmala. “Ya, aku juga mengucapkan terima kasih. Aku bersyukur dikirim oleh kerajaanku untuk membantumu.” Kami bertukar kenang-kenangan. Nirmala memberi gelang kesayangannya dan Putri memberi kalung kesayangannya. “Ini bukti kalau kita pernah bertemu dan bersama-sama. Apapun yang terjadi, jangan sesali pertemuan kita ini ya? Dan ingatlah aku kalau aku pernah hadir dalam bagian kecil hidupmu. Terima kasih dan selamat tinggal” ucap Nirmala sambil tersenyum bahagia. “Iya, selamat tinggal Nirmala Tiffany” ucap Putri sambil melambaikan tangannya. Nirmala memasuki portal tersebut dan terseret dari dunia tadi. Kemudian Nirmala dikembalikan ke dunia nyata.

Nirmala terbangun di tempat tadi. Dia melihat ada 2 temannya yang cemas pada Nirmala. “Nirmala! Kenapa kau tak bangun-bangun? Aku cemas padamu! Kami mencarimu dimana-mana, rupanya kamu di sini!” ucap Gempita. Maaf membuat kalian khawatir. Tadi kepalaku pusing, tiba-tiba pingsan deh. Maaf ya!” ucap Nirmala terkekeh. ‘Maaf tak memberi tahu kalian yang sebenarnya’ pikirku. “Ayo kita pulang! Kamu sudah selesai mengecek kondisi lingkungannya kan?” ajak Cantika. Nirmala mengangguk. Mereka pamit kepada pegawai kantor dan pulang. Saat Nirmala memegang lehernya, terdapat sebuah kalung emas berliontin bunga sakura. Itu adalah pemberian Putri.

‘Putri, teman baruku. Terima kasih atas segala yang kamu lakukan untukku. Terima kasih sudah memberiku sebuah kenangan yang sangat berharga. Ingatlah aku selalu. Jika kau takkan melupakanku, jangan pernah menekan tombol reset dalam pikiranmu ya? Aku takkan melupakanmu yang telah menjadi bagian dalam hidupku. Pertemanan kita abadi selamanya walau terpisah oleh jarak dan waktu. Kamu selalu ada di hatiku’ hatiku berkata.

END