allylestrenol
Allylestrenol adalah obat yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya keguguran. Salah satu penyebab keguguran adalah akibat rendahnya hormon progesteron. Dalam hal ini, allylestrenol berperan sebagai pengganti hormon tersebut di dalam tubuh.
Allylestrenol bekerja seperti hormon progesteron alami, yang membantu mempersiapkan rahim untuk menerima sel telur yang telah dibuahi, serta membantu menekan risiko keguguran.
Merek dagang: Progeston, Alyrenol, Nobor, Obstanon, Pregtenol, Premaston, Gravynon, Prestrenol, Preboran, Preabor, Pregnolin, Pregnabion
allylestrenol
Tentang Allylestrenol
Golongan Terapi pengganti hormon
Kategori Obat resep
Manfaat Mencegah keguguran yang diakibatkan oleh kurangnya hormon progesteron.
Dikonsumsi oleh Dewasa
Kategori kehamilan dan menyusui Kategori N: Belum dikategorikan.Allylestrenol belum diketahui dapat diserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Bentuk obat Tablet
Peringatan:
Harap hati-hati dalam menggunakan allylestrenol bagi penderita gangguan hati, radang pembuluh darah, perdarahan pada vagina, kanker yang berhubungan dengan hormon (seperti payudara), dan stroke.
Hentikan pengobatan jika terjadi gejala gangguan penglihatan, migrain, sesak napas, epilepsi, serta gangguan fungsi jantung atau ginjal.
Jangan mengemudi saat mengonsumsi obat ini, karena dapat mengurangi tingkat konsentrasi.
Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herba.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi allylestrenol, segera temui dokter.
Dosis Allylestrenol
Dosis konsumsi allylestrenol yang umumnya diberikan adalah 5 mg, 3 kali sehari, selama 5-7 hari.
Mengonsumsi Allylestrenol dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi allylestrenol, dan baca petunjuk penggunaan yang terdapat dalam kemasan obat. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa seizin dokter.
Gunakan air putih untuk menelan obat, dan biasakan untuk mengonsumsi obat pada waktu yang sama setiap harinya, agar mendapatkan hasil yang optimal.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi allylestrenol, disarankan untuk segera melakukannya begitu ingat, jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Interaksi Obat
Berikut ini adalah interaksi yang dapat terjadi jika allylestrenol digunakan bersama dengan obat lain:
Kadar progesteron semakin meningkat, jika allylestrenol dikonsumsi dengan ketoconazole.
Meningkatkan kadar obat ciclosporin dalam darah.
Meningkatkan efek samping allylestrenol, jika dikonsumsi dengan carbamazepine, griseofulvin, phenobarbital, phenytoin, dan rifampicin.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Allylestrenol
Efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi allylestrenol adalah:
Gangguan pencernaan
Penurunan nafsu makan dan berat badan
Edema atau penumpukan cairan dalam tubuh
Sakit kepala
Demam
Kelelahan
Depresi
Perubahan libido
Siklus menstruasi tidak teratur
Jerawat
Ruam kulit
Biduran
Ditinjau oleh : dr. Tjin Willy
Allylestrenol bekerja seperti hormon progesteron alami, yang membantu mempersiapkan rahim untuk menerima sel telur yang telah dibuahi, serta membantu menekan risiko keguguran.
Merek dagang: Progeston, Alyrenol, Nobor, Obstanon, Pregtenol, Premaston, Gravynon, Prestrenol, Preboran, Preabor, Pregnolin, Pregnabion
allylestrenol
Tentang Allylestrenol
Golongan Terapi pengganti hormon
Kategori Obat resep
Manfaat Mencegah keguguran yang diakibatkan oleh kurangnya hormon progesteron.
Dikonsumsi oleh Dewasa
Kategori kehamilan dan menyusui Kategori N: Belum dikategorikan.Allylestrenol belum diketahui dapat diserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Bentuk obat Tablet
Peringatan:
Harap hati-hati dalam menggunakan allylestrenol bagi penderita gangguan hati, radang pembuluh darah, perdarahan pada vagina, kanker yang berhubungan dengan hormon (seperti payudara), dan stroke.
Hentikan pengobatan jika terjadi gejala gangguan penglihatan, migrain, sesak napas, epilepsi, serta gangguan fungsi jantung atau ginjal.
Jangan mengemudi saat mengonsumsi obat ini, karena dapat mengurangi tingkat konsentrasi.
Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herba.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi allylestrenol, segera temui dokter.
Dosis Allylestrenol
Dosis konsumsi allylestrenol yang umumnya diberikan adalah 5 mg, 3 kali sehari, selama 5-7 hari.
Mengonsumsi Allylestrenol dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi allylestrenol, dan baca petunjuk penggunaan yang terdapat dalam kemasan obat. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa seizin dokter.
Gunakan air putih untuk menelan obat, dan biasakan untuk mengonsumsi obat pada waktu yang sama setiap harinya, agar mendapatkan hasil yang optimal.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi allylestrenol, disarankan untuk segera melakukannya begitu ingat, jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Interaksi Obat
Berikut ini adalah interaksi yang dapat terjadi jika allylestrenol digunakan bersama dengan obat lain:
Kadar progesteron semakin meningkat, jika allylestrenol dikonsumsi dengan ketoconazole.
Meningkatkan kadar obat ciclosporin dalam darah.
Meningkatkan efek samping allylestrenol, jika dikonsumsi dengan carbamazepine, griseofulvin, phenobarbital, phenytoin, dan rifampicin.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Allylestrenol
Efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi allylestrenol adalah:
Gangguan pencernaan
Penurunan nafsu makan dan berat badan
Edema atau penumpukan cairan dalam tubuh
Sakit kepala
Demam
Kelelahan
Depresi
Perubahan libido
Siklus menstruasi tidak teratur
Jerawat
Ruam kulit
Biduran
Ditinjau oleh : dr. Tjin Willy