ALBENDAZOLE
Albendazole adalah obat untuk mengatasi infeksi larva cacing, di antaranya adalah sistiserkosis dan echinococcosis. Sistiserkosis merupakan suatu infeksi larva cacing pita yang hidup di babi dan seringkali menyerang otak, sedangkan echinococcosis adalah infeksi larva cacing yang hidup di anjing serta dapat menimbulkan kista pada hati dan paru-paru. Albendazole bekerja dengan merusak sel di usus cacing, sehingga cacing tidak dapat menyerap gula, serta kehabisan energi dan mati.
Merek dagang: Vermic, Zolkaf, Albendazole
ALBENDAZOLE
Tentang Albendazole
Golongan Antihelmintik
Kategori Obat resep
Manfaat Mengatasi infeksi akibat parasit cacing
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Kategori kehamilan dan menyusui
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Belum diketahui apakah albendazole dapat diserap ke dalam ASI atau tidak. Bagi ibu menyusui, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Bentuk obat Tablet, suspensi
Peringatan:
Beri tahu dokter jika memiliki alergi terhadap albendazole atau obat cacing (antihelmintik) lainnya, seperti mebendazole.
Beri tahu dokter jika sedang menderita atau memiliki riwayat gangguan hati, gangguan saluran empedu, serta kelainan darah dan sumsum tulang.
Hati-hati bila sedang mengonsumsi teofilin.
Pada pasien yang hendak menjalani prosedur bedah atau perawatan gigi, beri tahu dokter obat apa saja yang sedang dikonsumsi, termasuk jika mengonsumsi albendazole.
Apabila terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi albendazole, segera temui dokter.
Dosis Albendazole
Kondisi Usia Dosis
Echinococcosis
Dewasa dengan berat badan hingga 60 kg 15 mg/kgBB per hari, yang dibagi ke dalam 2 jadwal konsumsi. Dosis maksimal 800 mg per hari.
Dewasa dengan berat badan di atas 60 kg 400 mg, 2 kali sehari.
Anak-anak Dosis disamakan dengan dosis dewasa.
Sistiserkosis
Dewasa dengan berat badan hingga 60 kg 15 mg/kgBB per hari, yang dibagi ke dalam 2 jadwal konsumsi. Dosis maksimal 800 mg per hari. Durasi pengobatan 8-30 hari.
Dewasa dengan berat badan di atas 60 kg 400 mg, 2 kali sehari. Durasi pengobatan 8-30 hari.
Anak-anak
Dosis disamakan dengan dosis dewasa.
Menggunakan Albendazole dengan Benar
Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat dan mengikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi albendazole. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa izin dokter.
Obat ini dikonsumsi bersama makanan. Jika mengalami masalah dalam menelan, albendazole bisa dihancurkan atau dikunyah terlebih dahulu.
Dosis albendazole ditentukan berdasarkan kondisi pasien dan respons tubuhnya terhadap obat. Konsumsi obat ini secara teratur di waktu yang sama setiap harinya. Jangan berhenti mengonsumsi obat ini tanpa seizin dokter meski kondisi sudah membaik, karena dikhawatirkan bisa menyebabkan infeksi kembali menyerang.
Beri tahu dokter jika kondisi tidak membaik setelah mengonsumsi albendazole.
Interaksi Obat
Berikut ini adalah interaksi yang dapat terjadi jika mengonsumsi albendazole dengan obat lain:
Meningkatnya kadar albendazole dalam darah, jika dikonsumsi dengan dexamethasone dan cimetidine.
Menurunnya kadar albendazole dalam darah, jika dikonsumsi dengan carbamazepine, phenobarbital, dan phenytoin.
Efek Samping Albendazole
Penggunaan albendazole berpotensi menyebabkan efek samping, seperti:
Sakit kepala
Pusing
Vertigo
Meningitis
Tekanan intrakranial meningkat
Demam
Gangguan fungsi hatiSakit perut
Mual
Muntah
Alopecia
Ditinjau oleh : dr. Tjin Willy
Merek dagang: Vermic, Zolkaf, Albendazole
ALBENDAZOLE
Tentang Albendazole
Golongan Antihelmintik
Kategori Obat resep
Manfaat Mengatasi infeksi akibat parasit cacing
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Kategori kehamilan dan menyusui
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Belum diketahui apakah albendazole dapat diserap ke dalam ASI atau tidak. Bagi ibu menyusui, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Bentuk obat Tablet, suspensi
Peringatan:
Beri tahu dokter jika memiliki alergi terhadap albendazole atau obat cacing (antihelmintik) lainnya, seperti mebendazole.
Beri tahu dokter jika sedang menderita atau memiliki riwayat gangguan hati, gangguan saluran empedu, serta kelainan darah dan sumsum tulang.
Hati-hati bila sedang mengonsumsi teofilin.
Pada pasien yang hendak menjalani prosedur bedah atau perawatan gigi, beri tahu dokter obat apa saja yang sedang dikonsumsi, termasuk jika mengonsumsi albendazole.
Apabila terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi albendazole, segera temui dokter.
Dosis Albendazole
Kondisi Usia Dosis
Echinococcosis
Dewasa dengan berat badan hingga 60 kg 15 mg/kgBB per hari, yang dibagi ke dalam 2 jadwal konsumsi. Dosis maksimal 800 mg per hari.
Dewasa dengan berat badan di atas 60 kg 400 mg, 2 kali sehari.
Anak-anak Dosis disamakan dengan dosis dewasa.
Sistiserkosis
Dewasa dengan berat badan hingga 60 kg 15 mg/kgBB per hari, yang dibagi ke dalam 2 jadwal konsumsi. Dosis maksimal 800 mg per hari. Durasi pengobatan 8-30 hari.
Dewasa dengan berat badan di atas 60 kg 400 mg, 2 kali sehari. Durasi pengobatan 8-30 hari.
Anak-anak
Dosis disamakan dengan dosis dewasa.
Menggunakan Albendazole dengan Benar
Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat dan mengikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi albendazole. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa izin dokter.
Obat ini dikonsumsi bersama makanan. Jika mengalami masalah dalam menelan, albendazole bisa dihancurkan atau dikunyah terlebih dahulu.
Dosis albendazole ditentukan berdasarkan kondisi pasien dan respons tubuhnya terhadap obat. Konsumsi obat ini secara teratur di waktu yang sama setiap harinya. Jangan berhenti mengonsumsi obat ini tanpa seizin dokter meski kondisi sudah membaik, karena dikhawatirkan bisa menyebabkan infeksi kembali menyerang.
Beri tahu dokter jika kondisi tidak membaik setelah mengonsumsi albendazole.
Interaksi Obat
Berikut ini adalah interaksi yang dapat terjadi jika mengonsumsi albendazole dengan obat lain:
Meningkatnya kadar albendazole dalam darah, jika dikonsumsi dengan dexamethasone dan cimetidine.
Menurunnya kadar albendazole dalam darah, jika dikonsumsi dengan carbamazepine, phenobarbital, dan phenytoin.
Efek Samping Albendazole
Penggunaan albendazole berpotensi menyebabkan efek samping, seperti:
Sakit kepala
Pusing
Vertigo
Meningitis
Tekanan intrakranial meningkat
Demam
Gangguan fungsi hatiSakit perut
Mual
Muntah
Alopecia
Ditinjau oleh : dr. Tjin Willy