Terjual |
: |
0 |
Disukai |
: |
0 |
Dilihat |
: |
1 |
Stok |
: |
10 |
Jalan hidup bagi Marno dan Astrid terasa amat mudah dilalui. Tidak ada persoalan yang mesti dipikirkan sampai capek. Tidak pernah ada kebimbangan, sebab seluruh ketakutan mereka telah melebur bersama khayalan-khayalan mereka yang tidak bisa dikekang oleh aturan maupun hukum apa pun. Mereka gila. Peduli setan meski hidup dikepung cacian, biar pun terpenjara dalam bangsal. Hidup terus berjalan seperti adanya. Toh orang-orang gila juga tidak pernah merasa dikucilkan.
Sebaliknya, justru saat kegilaan mereka mulai luntur, ketika terpaksa melihat persoalan dari standar kewarasan kebanyakan orang, keduanya malah menderita. Meski sebenarnya tak begitu jelas apakah Marno dan Astrid yang waras atau dunia yang mereka tempatilah yang gila.