Terjual |
: |
0 |
Disukai |
: |
0 |
Dilihat |
: |
173 |
Stok |
: |
0 |
Apa itu dismenore? dismenore adalah salah satu bagian yang paling umum dan mengganggu sebelum atau selama periode menstruasi. Banyak wanita mendapatkannya secara rutin. Oleh karena itu, ada baiknya Anda mengenal gejala dan penyebab dismenore. Terdapat 2 tipe dismenore, yakni dismenore primer dan sekunder.
Dismenore primer merupakan nama lain dari kram menstruasi yang biasa terjadi. Kram biasanya terjadi pada satu atau dua hari sebelum seorang wanita mendapatkan menstruasi.
Nyeri biasanya terasa di perut bawah atau punggung, bisa nyeri ringan sampai nyeri berat. Kram menstruasi sering mulai sesaat sebelum atau pada awal periode dan terus berlanjut satu sampai tiga hari. Nyeri akan berkurang seiring bertambahnya usia wanita dan dapat berhenti sepenuhnya setelah wanita memiliki bayi pertamanya.
Dismenore sekunder adalah nyeri yang disebabkan oleh gangguan pada organ reproduksi wanita. Kram ini biasanya mulai lebih awal dalam siklus menstruasi dan berlangsung lebih lama dari kram menstruasi.
Penyebab Dismenore
Penyebab dismenore adalah terjadinya kontraksi otot di rahim. Jika kontraksi rahim terlalu kuat, hal itu dapat menekan pembuluh darah di dekatnya, memotong pasokan oksigen ke jaringan otot rahim.
Selama periode menstruasi, dinding uterus memproduksi hormon yang disebut prostaglandin. Hormon ini menyebabkan uterus berkontraksi dan sering kali menimbulkan rasa sakit. Wanita dengan jumlah prostaglandin yang lebih dari normal dapat mengalami keram. Nyeri terjadi ketika bagian dari otot kehilangan pasokan oksigen selama beberapa waktu.
Seiring berjalannya waktu, ketika kondisi hormon sudah mulai stabil, maka kram menstruasi ini akan berhenti. Namun, untuk dismenore sekunder terdapat penyebab lain seperti:
Terjadi kondisi di mana ada sel-sel yang terlihat dan bertindak seperti sel-sel lapisan rahim (endometrium) dan ditemukan di bagian lain dari rongga perut (endometriosis) atau tumbuh ke jaringan otot tambahan di dinding rahim (adenomiosis). Nyeri biasanya terjadi 1-2 hari sebelum menstruasi dimulai dan terus berlangsung sepanjang periode menstruasi.
Pertumbuhan jaringan di panggul yang tidak bersifat kanker (pertumbuhan jinak), seperti kista ovarium, serviks atau rahim polip, atau fibroid.
Infeksi panggul. Risiko wanita untuk mengalami infeksi lebih tinggi ketika menstruasi karena pembukaan jalan serviks (leher rahim) melebar saat menstruasi. Tapi infeksi panggul, terutama yang disebabkan oleh infeksi menular seksual, dapat terjadi setiap saat selain ketika periode menstruasi.
Menggunakan alat kontrasepsi intrauterine (IUD). IUD dapat menyebabkan peningkatan kram selama periode menstruasi untuk beberapa bulan pertama penggunaan. Jika kram menstruasi berlanjut atau memburuk, Anda mungkin perlu mencari cara KB lainnya.
Masalah anatomi tubuh struktural yang hadir pada saat lahir (kongenital), seperti penyempitan bagian bawah rahim yang terbuka ke dalam vagina (serviks).
Dismenore sekunder juga dapat terjadi setelah prosedur medis, seperti kauter, cryotherapy, konisasi, radiasi, biopsi endometrium, atau pemasangan AKDR (IUD).
Gejala Dismenore
Gejala-gejala dismenore atau kram menstruasi meliputi:
Nyeri di perut, nyeri bisa menjadi berat dalam beberapa waktu.
Merasa tertekan di perut.
Nyeri pada pinggul, punggung bawah, dan bagian dalam paha.
Ketika kram yang parah, gejala mungkin termasuk:
Sakit perut, kadang-kadang dengan muntah.
Diare.
S.ds